DIALOG NURA DAN RANI
Puisi
Oleh: Nitis Sahpeni
Sebuah puisi persembahan kepada semua ibu di seluruh dunia untuk menyambut Hari Ibu 22 Desember 2021
Bu, kasihmu tidak pernah terhenti, meski sering kali berbalas duka.
Bu, kasihmu selalu menyertai meski kini tiada lagi
-----
Aku kesal dan marah!
Semua yang kulakukan tidak pernah benar di hadapannya
Aku terlahir hanya untuk menderita
Belum kukecap manis dan indah kehidupan
Kulihat kau tetap membisu
Saat
kukeluarkan semua sumpah serapah
Sorot matamu
seakan menghujam batinku
Seolah ingin
melumat habis tubuh yang ringkih
Setidaknya kau masih punya ibu
Bisa menatap garis halus wajah tua itu
Kau lihat aku?
Yang tak mampu mengingat rupa ibu
Aku tak
memiliki kenangan bersama
Gambar pun aku
tak punya
Jangan kau
buat sesal tiada guna
Peluklah sang
pemilik surga
Selagi ia masih ada beri bakti dan kasih yang kau mampu
Kau akan menyadari ketika ia tak lagi di sisi
Ketika senyum menghilang, hanya tersisa rasa rindu
Percayalah,
sakitnya tiada bertepi
Bojonegoro, 21 Desember 2021
Keren puisinya mbak, selagi ibu masih ada memang harus disyukuri. Penyesalan setelah ibu tidak ada pasti sangat terasa
BalasHapusTerima kasih, Mbak.
HapusBetul, ingin rasanya dipeluk almarhumah ibu
Mbak, terharu banget baca puisinya...
BalasHapuspeluk-peluk
HapusIbu, memang segalanya bagi kita, jasanya tak mungkin bisa kita balas dengan bentuk apapun. indah mba puisinya.
BalasHapusBenar, mb, Tiada bisa membalas dengan banyaknya materi. Terima kasih
HapusBerbicara soal Ibu selalu membuat tersentuh. Bagus puisinya kak.
BalasHapusIya mb, selalu banyak cerita tentang ibu. Terima kasih
HapusHiks. Rindu yang menyakitkan saat sudah tak lagi bisa berjumpa dan memeluknya. Al Fatihah buat Ibu
BalasHapusAl fatihah untuk ibu dan bapak, Mb. Hanya bisa memeluk dengan doa
HapusSaat remaja dan masih banyak pergolakan batin, suka ada pikiran seperti itu. Tapi ketika melihat perjuangan dan pengorbanan orang tua terutama ibu, yg muncul justru rasa bersalah
BalasHapusBenar sekali, Mb. Apalagi kalau sudah tidak bisa memeluk. Rasanya ingin mengulang masa kecil
HapusMasyaa Allah, selalu terharu dan terbawa sedih bila membahas tentang Ibu. Salah satu kunci surga yg dimiliki oleh anak-anak di seluruh dunia.
BalasHapusbenar mb. Rindu tak bertepi
Hapusmembacanya puisi ini menes air mata mengingat ke dua orang tua yang jauh di mata dekat di hati
BalasHapuspeluk bapak dan ibu
HapusEmang suka ya sama puisi mbak? Aku dulu SMA juga suka. Cuma sekarang jarang nulis puisi.
BalasHapusiya mb, suka. Sangat sederhana karya saya. Masih terus belajar
HapusIbu.. sudah beberapa tahun berpulang tapi dirimu terasa selalu hadir dalam hidupku...
BalasHapussamaaa, Mb. Al fatihah untuk ibunya, ya mb
HapusAuto pengen ketemu ibu 😮
BalasHapuspeluk ibu
HapusAuto mewek saya mb yang baru berstatus ibu. jadi kangen ibu di kampung. Semoga bisa berbakti kepadanya
BalasHapusaamiin, aamiin. Bahagiakan beliau
HapusSelama masih ada, ibu adalah tempat pertama yang pantas disebut sebagai rumah
BalasHapusYa, itu benar, Mb. Tiada kasih bertepi dari seorang ibu. sayangnya seluas jagad raya
HapusAku juga sudah nggak bisa memeluk ibuku Mba. Semoga beliau tenang di surganya Allah.
BalasHapusAamiin. Al fatihah ibu
Hapus