Postingan

Daebak! Beri Aku Cerita yang Tak Biasa Terbang ke AS

Gambar
dok: IIDN Rasanya geregetan saat jam sudah menunjuk angka 19.01, tetapi aku belum juga masuk ke room zoom padahal sepuluh menit sebelumnya sudah persiapan duduk manis di depan laptop. Ternyata si 'biru' sedang ngambek. Syukurlah, sepuluh menit kemudian aku sudah bisa mengikuti webinar "Menerbangkan Adikarya Nuswantara dalam Bingkai Cerita yang Tak Biasa" yang digelar oleh komunitas  Ibu-Ibu Doyan Nulis  (IIDN). Meskipun, sedikit terlambat karena Bu ketua sudah memaparkan materi. Webinar ini menarik minatku untuk mendaftar dengan cepat. Sejak pertama bergabung dengan komunitas  Ibu-Ibu Doyan Nulis  (IIDN) pada 2020 lalu, baru kali ini tidak mengikuti event antologinya. Muncul rasa menyesal, lo. Asli. Bagaimana tidak menyesal? Aku jadi ketinggalan event antologi yang membuat decak kagum siapa saja yang melihat. Ini dia alasannya. Sebuku dengan Novelis dan Produser Film Dua puluh delapan penulis yang tergabung dalam tim Elang Biru berkesempatan satu buku dengan novelis

Palung Rindu

Gambar
Bersenandika  Foto: koleksi pribadi Menatap bingkai di tengah kesendirian membawa deraian Terpasung memori yang menghadirkan kenangan Aku tak kuasa lagi menahan gejolak Rasa yang telah tercipta semakin mendalam Bagai palung di tengah samudera Senyum merekah menghadirkan kasih yang membahana Aku hanya bisa menitipkan rindu Tiada lagi suara-suara terucap Hanya kesunyian kala tengadah Keyakinan telah memberi harapan Rindu bertuan ini kan tersampaikan Walau mungkin tidak berbalas ------ senandika /se·nan·di·ka/   n  wacana seorang tokoh dalam karya susastra dengan dirinya sendiri di dalam drama yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan, firasat, konflik batin yang paling dalam dari tokoh tersebut, atau untuk menyajikan informasi yang diperlukan pembaca atau pendengar (KBBI Online)

DIALOG NURA DAN RANI

Gambar
Puisi Oleh: Nitis Sahpeni   pict: desain by Canva Sebuah puisi persembahan kepada semua ibu di seluruh dunia untuk menyambut Hari Ibu 22 Desember 2021 Bu, kasihmu tidak pernah terhenti, meski sering kali berbalas duka. Bu, kasihmu selalu menyertai meski kini tiada lagi -----   Aku kesal dan marah! Semua yang kulakukan tidak pernah benar di hadapannya Aku terlahir hanya untuk menderita Belum kukecap manis dan indah kehidupan Kulihat kau tetap membisu Saat kukeluarkan semua sumpah serapah Sorot matamu seakan menghujam batinku Seolah ingin melumat habis tubuh yang ringkih   Setidaknya kau masih punya ibu Bisa menatap garis halus wajah tua itu Kau lihat aku? Yang tak mampu mengingat rupa ibu   Aku tak memiliki kenangan bersama Gambar pun aku tak punya Jangan kau buat sesal tiada guna Peluklah sang pemilik surga Selagi ia masih ada beri bakti dan kasih yang kau mampu Kau akan menyadari ketika ia tak lagi di sisi Ketika senyum menghilang, hanya tersisa r

POPAC 2021 dan Perjalanan Popmama Parenting Academy

Gambar
  dok:  Popmama.com    Bunda, Ayah, pada tahu enggak sih kapan  Popmama Parenting Academy  (POPAC) itu mulai diadakan? Bagaimana pula perjalanan akademi parenting bagi orang tua di Indonesia? Ini nih, sejarah dan perjalanan POPAC yang diselenggarakan oleh   Popmama.com , sebuah website parenting terbesar di Indonesia. Awal Mula Popmama Parenting Academy     Popmama Parenting Academy  diselenggarakan setahun setelah  Popmama.com   launching pada tahun 2018 lalu. Jadi, POPAC perdana digelar pada tahun 2019. Pelaksanaa pertama inilah dengan tatap muka secara langsung karena tahun 2020 dan 2021 digelar secara virtual mengingat situasi pandemi global akibat Covid-19.     Popmama.com  bermaksud mengajak para orang tua muda di Indonesia untuk mengikuti kegiatan positif yang memberi pengetahuan dan pemahaman parenting. Kegiatan  Popmama Parenting Academy bersama para ahli. Akademi ini menjadi sebuah sekolah bagi orang tua. Mengisi dengan berbagai kegiatan, baik untuk orang tua itu sendiri

Macro Photography, Si Kecil yang Menakjubkan

Gambar
  dok: koleksi pribadi Jatuh Cinta dengan Macro Photography Pernahkah melihat  benda yang ukurannya sangat kecil? Bagaimana kesan pertama? Saya tidak berhenti berdecak kagum saat mata menyaksikan makhluk Allah yang sangat menakjubkan. Bagaimana tidak takjub? Makhluk paling kecil sekali pun jika dipotret menggunakan teknik macro akan terlihat sangat detail. Seekor serangga misalnya, dapat terlihat jelas bentuk tubuh, bulu-bulu, sayap, tatapan mata, dan detail lainnya. Saya yang saat ini sedang belajar memotret dengan teknik macro kadang merasa geli juga. Saat membidik obyek dengan jarak sangat dekat dan lensa macro yang ada di kamera, akan terlihat sangat jelas tekstur, guratan, dan bentuknya. Bayangkan, saat sedang memotret seekor ulat bulu. Dengan jarak pandang hanya 1-2 sentimeter dari obyek, kita akan disuguhi bentuk detail si ulat. Bagaimana bulu-bulu yang banyak, kaki yang sedang berjalan, atau tatapan matanya. Banyak teman saya yang geli, loh melihatnya. Namun, bagi pecinta ma

Cahaya

Gambar
  Pernahkah kegelapan menyelimutimu? Tak ada terang yang menjadi penuntun Semua terasa hampa juga semu Hingga suatu masa datang sebuah cahaya Memberi penerang di tengah gulana Sinar hadir di kala senja Kejernihan memancar, memberi rona bahagia Menghilangkan segala dahaga Itulah cahaya keabadian --- Pict: Andreas Lischka pixabay.com

Senyum Sang Senja

Di batas temaram bumantara Membuncah asa di balik duka Melambai pada segenap Lara Menatap senyum sang senja Melupa siapa penoreh nestapa Mendamba ampunan Sang Pencipta Bojonegoro, 18 Oktober 2021